Ilustrasi: lukisan “Melancholy III” karya Edvard Munch (via The Art Institute of Chicago)

FILOSOFI

Kembali ke Asal

Aku membacanya semasa SMA, dan aku mengimaninya selama 30 tahun hingga hari ini.

Jarar Siahaan
2 min readApr 8, 2024

--

Jadilah murni tapi toleran; baik tapi tegas; jeli tapi tidak mengacau; langsung tapi tidak kaku. Permen terbaik tidak terlalu manis, dan makanan terbaik tidak terlalu asin.

Orang yang berpikiran luas dan penuh perhatian seperti angin musim semi: hangat dan memberi hidup. Apa pun yang dia sentuh akan hidup. Namun, orang yang iri dan kejam seperti salju di tanah utara: kaku dan beku. Semua yang dia sentuh akan mati.

Bila kamu berbuat kebaikan tapi tidak melihat keuntungannya, itu seperti ketela tumbuh di rumput: ia harus tumbuh tersembunyi. Bila kamu melakukan kejahatan tapi tidak melihat bahayanya, itu seperti mata air salju di halaman: ia akan tenggelam atau menguap.

Laki-laki yang berpura-pura baik tidak berbeda dengan orang licik yang berbuat kejahatan. Laki-laki yang mengompromikan moralnya tidak sebaik orang-biasa yang membentuk dirinya.

Jika kamu hanya sedikit terlibat dengan dunia, pengaruh dunia terhadapmu juga sedikit. Jika kamu sangat sibuk dengan urusan dunia, tipu dayamu juga banyak.

Jalan kebenaran luas: pusatkan perhatian maka kamu akan merasakan keterbukaan dan kejelasan yang luas. Jalan keinginan manusia sempit: pijakkan kakimu di sana maka kamu akan melihat onak dan duri di hadapanmu.

Kalau orang-biasa menanamkan kebajikan dan melatih kemurahan hati, dia mulia tanpa pangkat. Kalau orang-besar hanya bergantung pada kekuasaan dan menjual pertolongan, dia menjadi pengemis dengan gelar.

Orang-baik tenang tidak hanya dalam tindakan; jiwa mereka lembut bahkan dalam mimpi. Orang-jahat buruk tingkah lakunya; bahkan suara dan tawa mereka jahat.

Bila kamu sering mendengar kata-kata pedas dan selalu memikirkan masalah yang menyakitkan, hanya dengan itu kamu memiliki batu asahan untuk pengembangan watak. Jika kamu hanya mendengar hal yang menyenangkan dan hanya berurusan dengan hal yang menggairahkanmu, kamu menguburkan dirimu dalam racun mematikan.

Lebih baik dicela oleh orang licik daripada dipuji oleh mereka. Lebih baik dimarahi oleh orang yang mengerti daripada dimanjakan oleh mereka.

Untuk mengalahkan setan, kalahkan dulu pikiranmu. Bila pikiran dikuasai, setan mundur dengan patuh. Untuk mengatasi bajingan, kuasai perasaanmu. Bila perasaanmu seimbang, penjahat takbisa menyentuhmu.

Orang jujur tidak berpikir mencari kemakmuran, tapi surga akan menuntun ketulusan mereka melalui kemurniannya. Orang jahat berusaha menghindari kemalangan, tapi surga akan membawa jiwa mereka melalui obsesinya. Jadi, kita bisa melihat karya surga yang mengagumkan, dan kepintaran manusia tidak berarti dalam hal ini.

Ujar-ujar di atas kuambil dari buku saku Kembali ke Asal, yang kubeli saat aku masih duduk di bangku SMA pada awal 1990-an. Buku ini pertama kali ditulis sekitar tahun 1600 dengan judul Percakapan Akar Sayuran oleh ilmuwan Hong Yingming alias Huanchu Daoren. Isinya berupa filsafat Tiongkok Kuno yang dia praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, yang disarikan dari ajaran agama Buddha, Taoisme, dan Konghucu. —j

--

--

Jarar Siahaan
Jarar Siahaan

Written by Jarar Siahaan

Jarar F. Siahaan wartawan independen sejak 1994. “Mereka tertawa karena aku berbeda. Aku tertawa karena mereka semua sama saja.” x.com/jararsiahaan

No responses yet